Pada
bagian ini, saya telah menjelaskan berbagai macam pengertian tentang
apa itu arti, dan panjelasan dari manusia. Selama manusia terlahir ke
dunia hingga manusia tersebut mati dan kembali ke tanah, terdapat banyak
hal, banyak tuntutan, banyak kewajiban yang harus diemban oleh setiap
manusia. Jika seseorang ditanya, “apakah kamu pernah mencintai?” dan
bila orang yang ditanya tersebut manjawab tidak pernah, maka orang
tersebut adalah jelas seorang pembohong. Ketika manusia dilahirkan ke
dunia ini, seorang manusia akan secara langsung dan sangat nyata bahwa
ia pasti mengalami apa itu yang
disebut mancintai. Tetapi, dalam konteks apa manusia tersebut
mencintai? Tentu saja dalam konteks cinta antara seorang ibu dengan
anaknya.
Cinta kasih adalah salah satu dari berjuta-juta perasaan yang akan mau atau tidak mau dialami oleh seorang manusia selama masa hidupnya. Cinta
kasih adalah perasaan yang diberikan oleh Tuhan bagi para umatnya untuk
saling menyayangi, saling perhatian, dan saling peduli antar sesama
umatnya. Sejauh yang saya tahu, rasa cinta dapat dibedakan menurut
tempat, waktu, dan tujuannya. Yang
pertama adalah cinta kasih kepada Allah Swt, cinta kasih kepada Tuhan
Sang Pencipta Alam. Benar saja, jika seluruh atau sebagian dari manusia
yang ada di dunia ini tidak mempunyai rasa cinta kasih terhadap
penciptannya apakah masih pantas disebut manusia ? saya rasa tidak.
Yang kedua adalah rasa cinta kasih terhadap keluarga. Dalam bagian ini, setiap manusia tentu
mempunyai keluarga baik keluarga dekat maupun keluarga jauh. Maksud
dari keluarga di sini adalah Ibu, Ayah, Kakak, Adik, dan sebagainya. Betapa
tidak, kelompok sosial yang paling pertama manusia hadapi ketika lahir
adalah keluarga, rasa cinta kasih akan dengan sendirinya keluar dan
merasuki tiap-tiap anggota dari keluarga tersebut. Terutama adalah Ibu,
Ibu adalah sosok yang paling berperan dalam sebuah keluarga dan dalam
hubungan antara seorang Ibu dengan anaknya. Selama 9 bulan Ibu
mengandung anaknya, dibawa kesana kemari, mulai dari bangun tidur,
makan, melakukan aktifitas lainnya hingga kembali tidur, Ibu dengan
setia dan tentu saja tanpa mengeluh membawa “beban” yang amat
dicintainya itu. Pantaskah bila kita membentak seorang Ibu? Pantaskah
bila seorang anak tega tidak mengakui Ibu kandungnya? Jelaslah bahwa
anak yang melakukan tersebut bukanlah seorang anak yang berbakti kepada
orang tua.
Yang ketiga adalah rasa cinta kasih terhadap pasangan. Setiap
manusia telah ditakdirkan untuk hidup berpasang-pasangan. Sejak di
usia-usia tertentu, seorang manusia sudah mulai mempunyai rasa saling
tertarik terhadap lawan jenisnya. Inilah yang disebut rasa cinta kasih
terhadap pasangan. Selama
merasakan apa itu yang namanya cinta terhadap lawan jenis, dunia seakan
milik berdua. Perasaan saling cinta dapat membuat dua insan yang berbeda
lawan jenis terasa dimabuk kepayang. Akan tetapi, apabila hubungan yang
telah dirajut oleh kedua insan tersebut putus, maka salah satu atau
keduanya akan merasa dunia seperti hancur berkeping-keping. Inilah yang
sedang dirasakan oleh para remaja putra dan remaja putri.
hei kawan, karena kita ini mahasiswa gundar, tolong ya blognya di kasih link UG, seperti
BalasHapus- www.gunadarma.ac.id
- www.studentsite.gunadarma.ac.id dan lain lain
karna link link tersebut mempengaruhui kriteria penilaian mata kuliah soft skill
makasi :)